Senin, 25 Oktober 2010

AIR VS JAKARTA


Jakarta Tenggelam Tahun 20xx, Jakarta Terancam Air, Banjir Mengancam Jakarta, Jakarta Akan jadi Ibu Kota Bawah Laut, Jakarta Waspada Air dan masih banyak lagi judul surat kabar yang selama ini kita baca, bahkan televisi juga lebih sering mengangkat tema Air VS Jakarta untuk dijadikan topic bahasan dengan menghadirkan para pakar lingkungan.
Setelah saya amati, ternyata didapat kesimpulan bahwa yang menjadi pokok permasalahannya adalah curah hujan yang cenderung meningkat, saluran air di Jakarta yang tidak berfungsi dengan baik, pendangkalan sungai, hilangnya hutan di daerah hulu yang menjadi daerah penyanggah, penurunan permukaan tanah yang di akibatkan oleh pemanfaatan air tanah yang berlebihan, dan yang lebih mengerikan adalah naiknya permukaan air laut yang disebabkan mencairnya es di kutub.
Dari beberapa masalah yang dapat saya simpulkan itu sebenarnya bukan tidak bisa ditangani jika pemerintah mau serius menanganinya, dalam hal ini adalah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bahkan bisa melibatkan swasta.
Curah hujan yang cenderung meningkat memang tidak bisa kita hindari karena itu merupakan kejadian yang termasuk alami, namun agar bisa meminimalisir dampak dari curah hujan yang cenderung meningkat, saluran air atau got sebaiknya diperbanyak dan diperlihara agar jangan sampai mampet dan sebaiknya dibentuk SATGASGOT (semacam satpolpp yang khusus menangani Got), dilakukan pengerukan secara berkala terhadap sungai-sungai yang ada di Jakarta, agar air hujan tidak langsung mengalir ke sungai daerah hutan penyanggah yang ada di Puncak  atau Bogor dikembalikan ke fungsi asalnya, saya tidak setuju dengan pembongkaran Villa-Villa yang ada. Sebaiknya pemilik Villa di wajibkan menanam pohon disekeliling Villanya dari pada harus membongkar Villa.
Masalah penyedotan air tanah yang berlebihan, tentu hal ini tidak akan terjadi apabila pemerintah mampu menyediakan air pam yang murah dan layak digunakan (saya tinggal di daerah yang oleh pengembangnya di sebut kelas real estate, sejujurnya saya tidak perduli dengan segala kelas, yang terpenting saya bisa tidur dan tidak kehujanan ) air pam lebih sering keruh dari pada jernih, sehingga saya terpaksa menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk minum saya terpaksa harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli air mineral bermerek.
Masalah mencairnya es di kutub, tentu ini masalah global yang sedang ditangani oleh PBB dengan memerangi penebangan hutan secara illegal dengan mengkampanyekan penanaman kembali hutan.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa beberapa daerah Jakarta memang berada di bawah permukaan laut, jadi ya wajarlah kalau air laut akan masuk, terutama Jakarta Utara.
Memang benar pendapat itu, namun hal itu tidak  bisa dijadikan alasan.
Mengapa tidak?
Karena, bukan hanya Jakarta yang letaknya di bawah permukaan laut. Kita ambil contoh Negara Belanda, Negara yang pernah menjajah kita selama kurang lebih 350 tahun. Belanda secara umum sebagian besar negaranya berada di bawah permukaan laut, namun mereka bisa mengatasinya dengan membuat tanggul/bendungan/dam.
Wah tentu sangat besar biaya yang diperlukan.
Sudah pasti, namun sejak awal tulisan ini saya sudah mengatakan pemerintah harus melibatkan swasta.
Bagaimana?
Tentu, banyak cara yang bisa dilakukan untuk melibatkan swasta. Salah satunya adalah memberikan insentif pajak bagi swasta yang ingin terlibat. Misalnya membangun apartemen di tepi laut Jakarta Utara yang sekaligus memanfaatkan fondasinya sebagai penahan air laut, atau membuat Mall atau pusat perbelanjaan di tepi laut yang juga memanfaatkan fondasinya sebagai penahan air laut, dan masih banyak lagi bangunan yang bisa dijadikan tempat wisata sekaligus sebagai penahan air laut.
Apakah tidak sulit?
Bagi kita yang awam tentu akan sangat sulit. Tetapi bagi insinyur-insinyur yang berpengalaman tentu bukan hal yang mustahil. Coba bayangkan jembatan penyeberangan dari Surabaya ke Madura (SURAMADU) yang membentang kurang lebih 5 km, tiang pancangnya sangat kokoh di tancapkan di dasar laut. Untuk zaman sekarang kelihatannya semuanya dengan mudah dapat di wujudkan.
Seandainya got sudah lancar, sungai sudah dikeruk, pantai sudah dibendung  bagaimana cara air bisa mengalir ke laut dengan lancar seandainya letak Jakarta lebih rendah dari laut?
Jawabnya adalah menggunakan pompa (pompanisasi menurut pakar) menyedot air yang bisa dibuang langsung ke laut .
Bagaimana dengan BKT? Apakah selama ini dianggap tidak berhasil? BKT memang bisa diandalkan namun belum bisa berfungsi secara maksimal, saya tidak tahu apa kendalanya. Bahkan untuk jangka pendek saya rasa Biopori yang di cetuskan oleh seorang pakar, nampaknya lebih efektif karena tidak membutuhkan  biaya besar.
PENULIS B 8

Kamis, 21 Oktober 2010

SENIOR DILAWAN !


Waktu kuliah, setiap hari saya memanfaatkan bus kota dari terminal Pulo Gadung menuju kampus, berdiri berdesakan sudah menjadi kegiatan ku sehari-hari, bus kota di cegat sekelompok anak sekolah bahkan aksi copet di atas bus juga bukan hal aneh lagi, apalagi teriakan kondektur yang memerintahkan penumpang “masuk, masuk, rapat, rapat, rapat” dengan logat khasnya sudah sangat ku hafal.

Sejak lulus kuliah, aku sudah jarang memanfaatkan bus kota, karena tempat tinggalku juga aku manfaat untuk mencari uang sehingga boleh dikatakan aku sangat jarang menggunakan kendaraan umum, dan kebetulan aku juga sudah bisa membeli kendaraan pribadi (walaupun mobil bekas, tapi aku bersyukur hehehe)

Yang namanya tinggal di kota besar, tentunya sekali-sekali kita pasti masih membutuhkan bus kota, kali ini aku harus naik bus kota lagi, kebetulan ada urusan ke daerah Senen aku tidak berani mengendarai mobil sendiri karena sejak pagi, hujan cukup deras, dari berita yang saya dapat di radio ternyata cempaka putih sedikit tergenang, agar tidak mogok sebaiknya aku naik bus.

Aku duduk di samping bus dekat supir, tepatnya diatas kap mesin, tempat favoritku saat menjadi langganan bus (memang agak panas) tetapi aman dari copet. Bus berjalan agak pelan mungkin sambil menunggu penumpang.
“Pak gimana hasil tarikan sekarang?” tanya ku sok akrab
“Sekarang susah” jawab supir sambil geleng-gelang kepala
“Ia pak, memang zaman lagi susah” kata saya
“Beda Pak, zaman  dulu lebih enak cari uang” kata Supir sambil mengeringkan keringat diwajahnya dengan handuk putih yang sudah berubah menjadi coklat (jarang di cuci)
“Saya tidak tahu pak, zaman dulu yang cari uang orang tua saya, saya hanya dapat jatah kiriman saja” jawab saya sambil tersenyum
“Bapak bisa aja” katanya “Tapi benar pak, sekarang nyari uang jadi supir memang agak sulit” lanjutnya
“Pak mungkin akibat mudah nya membeli sepeda motor saat ini, jadi yang naik bus beralih ke sepeda motor” jawab ku
Supir hanya mengangguk-angguk saja, kemudian menekan pedal gas semakin kencang sehingga suara mesin menggelegas sambil menyalakan klakson.
Saya juga terkejut dengan tindakan supir yang tiba-tiba menjadi sangat beringas, saya melihat ke depan, ternyata sekelompok anak sekolah yang tadinya telah mencegat bus berhamburan semua menghindari bus kota yang saya tumpangi.
Setelah melewati sekelompok anak sekolah tadi supir kemudian berkata “Senior dilawan”
Nampaknya supir sangat puas dengan tindakannya yang berhasil membuat anak sekolah lari kocar kacir semua.
“Maksudnya apa pak? Tanya saya
“Dulu waktu SMA, kelakuan saya juga seperti mereka mencegat bus kota, berarti saya senior mereka kan?
“Ia, ia, ia Pak, saya paham” kata saya sambil tertawa
“Senior di lawan” ulang sang supir
Akhirnya bus tiba di terminal Senen dan saya pun turun, sepanjang jalan saya tertawa sendiri saat ingat kelakuan supir tadi.


PB 8

Selasa, 19 Oktober 2010

DI PERSIMPANGAN JALAN


Di jalan lurus kita melangkah
Tak ada keluh kesah
Semua terasa mudah
Kita tidak saling menyalah...
                Ketika bertemu persimpangan
                Ku ingin ke kiri, namun
                Kau ingin ke kanan
                Aku yakin dengan kiri, namun
                Kau juga yakin dengan kanan
Akhirnya kita tertahan
Tertahan di persimpangan jalan.............



Oleh PB 8

Sabtu, 16 Oktober 2010

RUMAH TUSUK SATE



Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar kata Rumah Tusuk Sate (bukan rumah milik penjual sate ya, hehehehe) tetapi mungkin juga ada yang belum, supaya kita memiliki persepsi yang sama disini saya jelaskan sedikit pengertian Rumah Tusuk Sate.
Rumah Tusuk Sate adalah posisi depan rumah persis menghadap arah jalan, baik itu berupa jalan raya, jalan diperumahan ataupun gang kecil, semuanya termasuk posisi Rumah Tusuk Sate.
Posisi ini, oleh sebagian besar orang dianggap rumah yang tidak baik peruntungannya (walaupun tidak semua orang), saya termasuk salah satu yang  mempercayainya. Karena anggapan itulah sehingga Rumah Tusuk Sate harganya cenderung lebih murah dibanding dengan harga rumah yang ada di sebelahnya.
Secara logika memang posisi Rumah Tusuk Sate lebih rawan kecelakaan akibat kendaraan yang melaju kencang menuju ke arah rumah dan beresiko menabrak rumah atau penghuni yang berada diluar rumah, dan penghuni rumah sedikit mengalami kesulitan saat ingin keluar mengendarai kendaraan (namun lebih mudah saat masuk), penghuni lebih gampang terserang batuk karena debu yang berkumpul pada posisi ujung jalan lebih banyak.
Kalau hanya masalah itu tentu untuk menangkalnya tidaklah sulit!!!
Memang benar, sangat gampang!
Caranya: menanam tanaman yang rindang agar bisa meredam debu yang akan masuk kerumah, ada yang menyarankan memasang cermin, saya setuju dengan cermin tetepi seharusnya cerminnya besar (bukan yang ukuran kecil) fungsinya adalah agar saat kendaraan melaju kencang menuju Rumah Tusuk Sate pengemudi bisa melambatkan kendaraan dan menyangka ada kendaraan dari arah berlawanan, kalau masalah penghuni saat ingin mengeluarkan mobil dari rumah, memang sebaiknya hati-hati walaupun pada posisi rumah apapun baik tusuk sate atau bukan. Setelah menanam pohon tentunya penghuninya akan lebih sehat karena pohon bisa membantu meredam debu yang akan masuk ke dalam rumah sehingga udara akan lebih segar dan seandainya ada mobil yang melaju kencang dan tidak dapat mengendalikan laju kendaraan, yang ditabrak adalah pohon, bukan rumah.
Sesederhana itukah???
Kalau segala sesuatu kita anggap itu sederhana tentu akan menjadi sederhana, namun apa bila kita anggap segala sesuatu itu sulit maka akan menjadi sulit.
Diantara anda tentu ada yang tidak setuju dengan pendapat diatas, karena banyak mungkin diantara anda yang sudah pernah tinggal di Rumah Tusuk Sate dan mengalami banyak masalah, saya tentu harus mempercayainya, karena alam semesta ini penuh dengan misteri dan sulit dijelaskan dengan logika. Yang bisa menjalaskan masalah ini adalah ilmu China Kuno yang dikenal dengan istilah Feng Shui (arti harfiahnya Angin dan Air), ilmu yang sudah dipraktekkan oleh nenek moyang orang China sejak dahulu sampai sekarang (Percaya atau tidak? Mao Zhe Dong naik tahkta, berkat keselarasan Feng Shui)
Feng Shui merupakan ilmu tata letak (tidak hanya tata letak, masih banyak perhitungan lain lagi) yang mengusahakan keseimbangan antara Manusia dan Alam. Dalam Ilmu Feng Shui dikenal istilah Shar Chi yang dapat diartikan sebagai Hawa Pembunuh, hawa inilah yang diyakini dapat menyebabkan penghuni rumah mengalami segala macam musibah. Saya meyakini pendapat ini benar, namun saya tidak bisa menjelaskan bagaimana sebenarnya bentuk Shar Chi itu (walau kadang saya dapat merasakan ketidaknyamanan saat ada Shar Chi menghantam saya) dan saya juga tidak bisa menjelaskan bagaimana Shar Chi bekerja.
Sekarang kembali kepada pendapat anda masing-masing apakah masih ingin menghuni Rumah Tusuk Sate atau lebih baik cari posisi yang lain? Bagi yang sudah terlanjur menghuni Rumah Tusuk Sate tips dari saya diatas bisa di coba.
Walaupun kita sebagai manusia punya kemampuan untuk menganalisa suatu keadaan, namun kita sebagai umat beragama, harus meyakini bahwa diatas segalanya ada TUHAN, tidak perduli apapun agama kita.


(Oleh PB 8)

Rabu, 13 Oktober 2010

DINAMO STARTER RP. 1.400.000 VS RP.60.000


Beberapa waktu  yang lalu, saya mampir ke hypermarket dekat rumah, bersama saudara perempuan saya. Setelah kami berbelanja kami ingin pulang, ternyata mobil tidak bisa di starter, saya coba berulang-ulang namun tidak ada reaksi pada mesin.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 21.00, dipelataran  sudah tidak banyak kendaraan yang parkir.
Apakah kami panik?
Tentu tidak’ saya tidak pernah panik apabila terjadi masalah pada kendaraan, kakak saya juga tenang-tenang saja karena dia tahu bahwa saya selalu mencari tahu informasi tentang barang apapun yang saya miliki. Dan dia tahu saya mengerti mesin.
Yang ada dalam pikiran saya adalah Accu soak (Habis Setrum), sehingga tidak ada reaksi pada Dinamo starter. Kemudian saya membuka kap mesin, dan mencari sebuah kabel kecil  yang tersambung pada Switch dinamo starter yang  sudah saya persiapkan untuk berjaga-jaga apabila Accu soak, maka saya masih bisa menghubungkan kabel itu ke kutub Positif Accu agar mesin bisa nyala (Walaupun Accu hanya terisi 30%)
Setelah saya coba hubungkan ternyata mobil tidak bisa menyala juga. Tentu dengan keadaan tersebut saya tidak mau buang waktu.
Cek Sekring ECU !!!!!
Tentu saja saya tahu itu, tetapi kalau kabel darurat yang saya persiapkan sudah tidak bereaksi dan lampu dashboard sudah menyala. Sudah bisa dipastikan masalah ada pada dinamo starter.
Pilihan satu-satunya adalah dengan cara Manual.
Manual?  Bagaimana caranya?
Manual maksudnya DORONG....
Caranya: Saya yang berada didalam mobil, kunci kontak pada posisi ON, masuk gigi tekan kopling sampai habis setelah mobil didorong dan bergerak agak lumayan lepas kopling dan mesin pun menyala. Saya kemudian memberi tips kepada pendorong mobil.
Keesokan harinya saya langsung ke tukang dinamo, saya pura-pura tidak  mengerti apa yang menimpa sang mobil. Tukang dinamo bercerita panjang lebar serta menunjukkan bentuk dinamo starter yang sudah sangat saya kenal (saya masih pura-pura tidak tahu) setelah dia selesai bicara saya tanya kira-kira perlu biaya berapa?
Jawabnya Rp. 1.400.000
Saya terkejut ½ mati dengan harga yang di tawarkan, karena saya sudah melakukan survey harga dinamo starter baru 1 set hanya 700.000, namun saya tidak ingin menggantinya dengan yang baru karena belum memeriksanya sendiri.
Untuk kerusakan pada dinamo starter kalau Switchnya rusak harga Rp. 150.000 baru, Carbon Brush habis harga Rp. 70.000, Dinamo rusak jika digulung hanya 250.000.  ongkos Rp. 0 karena saya biasa mengerjakannya sendiri. (Beda mobil beda harga, kalau mobil anda yang saya kerjakan ongkos NEGO, sediakan Kopi mungkin lebih murah lagi hehehe)
Akhirnya saya pulang, dan memarkirkan mobil didalam garasi karena belum sempat mengerjakannya. Beberapa hari kemudian saya menyempatkan diri membuka dinamo starter. Hanya ada tiga baut yang menghubungkan dinamo starter dengan blok mesin kemudian lepaskan kabel besar yang terhubung dengan switch dinamo (mur), dan kabel kecil (tertancap pada skun/ kabel yang selalu saya sambungkan untuk cadangan, bila accu soak). Memang hanya tiga baut , tetapi karena sudah lama tidak pernah bongkar mobil, terasa juga pegelnya. Beruntung selama ini kunci-kunci saya cukup komplit walaupun digunakan oleh montir profesional sekalipun. Dari kunci biasa sampai timing light saya mengoleksinya.
Setelah dinamo starter dibuka, saya coba menghubungkan kutub + Accu pada kabel yang terhubung langsung ke dinamo (tanpa melalui switch) ternyata tidak ada reaksi, saya kemudian melakukan pengukuran pada switch ternyata masih bagus. Fokus penanganan tertuju pada dinamo.
Saya melepaskan baut penutup pada dinamo, sambil berdoa semoga yang rusak adalah carbon brush jangan gulungannya. Doa saya ternyata terkabul, hahahaha yang rusak ternyata Carbon brushnya- sudah aus. Saya melepaskan carbon brush dan menuju toko onderdil, ternyata benar harganya hanya Rp. 60.000.
Setelah saya mendapatkan carbon brush saya merakit ulang dinamo starter, ternyata lebih gampang memasang kembali dari  pada membongkarnya. Setelah semua terpasang rapi, saya coba menyalakan mobil, ternyata Accunya soak karena sudah beberapa hari tidak dinyalakan.
Saya enggan melepaskan accu lain, menggunakan kabel jumper pun tidak sampai,  akhirnya saya ambil kabel darurat  yang terhubung pada skun di switch dinamo, dan saya tempelkan pada kutub +, akhirnya mobil menyala. Setelah menyala saya biarkan  beberapa saat agar setrum accunya bisa terisi lagi.
Semoga  tulisan ini bisa bermanfaat bagi anda semua.
 Tips: 
  1. Jangan lupa masuk gigi dua saat menyalakan secara manual, agar saat mesin menyala tidak  ada hentakan kencang 
  2. Jangan lupa memberi tips pada yang mendorong mobil
  3. Boleh sekedar cek harga komponen, namun jangan mengerjakannya sendiri karena akan mengurangi pendapatan  bengkel 
  4. Apabila mobil tidak dihidupkan selama beberapa hari, jangan lupa lepas salah satu kutub Accu, serta
  5. Jangan menginjak gas terlalu dalam saat mobil baru dinyalakan  yang mengakibatkan suara mesin menggelegar (Seolah-olah anda Sebastian Loeb) karena akan menyebabkan  keausan pada mesin anda.

Minggu, 10 Oktober 2010

DON CUAN, SANG PERAYU


Mulutnya setajam silet
Kata-katanya seindah pujangga
Mimik wajahnya bagaikan bunglon
Saat anda lengah anda jadi mangsa
Kemampuan inilah, saya beri julukan DON CUAN
            DON, saat mendengar atau membaca kata DON, saya selalu teringat dengan sang Godfather asal ITALIA yang oleh teman-temannya dekatnya dianggap sebagai SANG PENGAYOM, siapa dia?
Betul jawaban anda!,
bukan lain adalah DON VITO CORLEONE, saat ini saya tidak ingin menulis tentang beliau karena saya tidak punya pengetahuan tentang dunia mereka seperti MARIO PUSO, saya hanya tahu sedikit saja dan mengagumi tokohnya, serta mengagumi filosofi mereka yang dikenal dengan “Omerta”
DON secara bebas diartikan sebagai orang yang hebat (walaupun menurut anda bukan, silahkan saja)
Lalu bagaimana denga kata CUAN?
Penulis ini sembrono? Asal tulis, tidak tahu apa-apa berani menulis, sok ingin jadi Penulis. (Kumaha atuh?)
Yang benarnya mah DON JUAN, tokoh Fiksi asal Spanyol hehehehe, yang dikenal sebagi SANG PERAYU.
“Ssssttttt, jangan asal nuduh ya, Baca dulu isinya heheheh.........”

            Di dalam sebuah toko elektronik yang sangat besar tersusun rapi deretan elektronik terdiri dari televisi berbagai ukuran dari yang 14 inci sampai 34 inci, hi fi compo, pemutar piringan DVD, mesin cuci, serta lemari pendingin berbagai ukuran baik yang satu pintu maupun yang dua pintu.
            Seorang ibu di temani oleh anak gadisnya sebut saja sang anak, sedang melihat kearah deretan televisi, nampak di sampingnya seorang pelayan toko mungkin bernama Anto, dengan wajah tersenyum ramah mengikuti arah langkah sang ibu dan gadisnya.
“Ibu cari televisi berapa inci?” tanya Anto dengan ramah
“Lihat-lihat dulu dek” jawab sang ibu
“Silahkan bu, lihat-lihat tak perlu bayar bertanya juga gratis” ujar Anto sambil tersenyum ramah. Sok akrab.
“Televisi 29 inci merek Patent berapa mas?” tanya sang anak
“Murah neng” jawab Anto tak pernah hilang senyum dari wajahnya yang bulat
“Berapa mas?” tanya sang anak lagi
“Sekitar Rp. 2.600.000”
“Loh, kok lebih mahal dari supermarket besar?” ujar sang anak terlihat kaget
“Ngak mungkin neng, saya berani jamin pasti lebih murah asal typenya sama” Jawab anto tak mau kalah
“Benar mas di supermarket besar hanya RP. 2.550.000, tadi saya baru cek sama ibu saya” kata sang anak, sambil mengeluarkan catatan di handphonenya yang diperlihatkan kepada Anto.
Anto melihat handphone sang anak, lalu dengan santai menjawab “Oh, itu sih mereka belum sama antena neng, kalau disini saya udah plus antena dan kabel 15 meter yang harganya sekitar Rp. 150.000”
Sang Ibu dan sang anak mengangguk-angguk membenarkan jawaban Anto.
“Ibu, karena ibu sudah menjadi langganan saya, saya mau tunjukan hasil gambar televisi merek baru yang sudah sangat terkenal di Korea dan di bandingkan merek Paten yang mau ibu beli, ibu bisa bandingkan gambar kedua televisi itu”
Anto mempersilahkan sang Ibu dan Mirna duduk, dan tak lupa menyediakan dua gelas air mineral, kemudian Anto tampak sibuk menancapkan colokan antena pada kedu televisi itu yang hendak di perbandingkan hasil gambarnya. Tak lama kemudian kedua  televisi itu dinyalakan.
“Ibu merek kedua televisi ini saya tutup” kata Anto sambil menunjuk ke arah emblem merek yang memang sudah tertutup lem kertas.
“Kenapa ditutup mas?” tanya sang anak
“Ngak apa-apa neng, Cuma buat perbandingan  aja” jawab Anto
“Maksudnya?” tanya sang ibu
“Bu, salah satu dari televisi ini adalah merek Korea dan yang satunya merek patent yang ibu ingin beli tadi, ibu dan neng coba bandingkan kedua televisi ini gambanya mana yang lebih bagus dan lebih tajam?”
Sang ibu dan sang anak saling memandang, kemudian seperti di komando dua-duanya menunjuk televisi sebelah kanan.
“Benar bu, yang kanan memang lebih bagus gambarnya” kata pelayan toko
Kemudian pelayan toko melepaskan kertas penutup
“Ini yang gambarnya bagus merek Korea dan merek X “Paten” agak buram kan bu?” kata Anto
“Ia mas, yang bagus gambarnya berapa?” tanya sang Ibu
“Itu murah bu, hanya 2,2 sudah berikut antena garansi 1 tahun, 3 bulan rusak saya gantikan dengan yang  baru” kata Anto seolah-olah kata-katanya sudah dihafal luar kepala
“Bagus ngak mereknya?” tanya sang ibu masih penasaran
“Merek ini kalau di Korea paling terkenal, di Indonesia kalau sudah diiklankan masuk TV saya yakin harganya ga akan dapat segitu”
“Garansinya dimana?” tanya sang anak
Anto kemudian mengambil kartu garansi, dan ditunjukkan kepada anak dan ibu calon pelanggannya
“Tiga bulan kalau ada masalah saya tukarkan dengan yang baru, selanjutnya di service center yang ada pada kartu garansi” kata Anto
“Dua juta ya?” kata sang Ibu
“Belum bisa bu?” kata Anto sambil mengernyitkan dahi
“Dua juta aja mas? Kata sang anak ikut menawar
‘Belum bisa neng” kata Anto sambil mengambil kalkulator dan melihat-lihat isi map “paling bisa saya kurang 25” lanjutnya
“Dikit amat” kata sang anak
“Ibu jujur aja, saya hanya ambil 50 ribu lho” kata Anto sambil tersenyum “sedangkan ibu bisa pake ini TV bertahun-tahun”
Sang anak berbisik kepada sang ibu
“Dua juta seratus ya?” tanya sang ibu
“Kalau segitu saya nombok bu, terus terang modalnya 2,150.000 lho bu, kalau begitu saya minta lebihnya 10.000 aja deh buat makan siang jadi 2.160.000”
“Dua satu lima puluh aja” kata sang ibu yang tahu, tidak mungkin Anto jujur soal modal
“Ibu masak tega 10rb aja ga mau ngasi” kata Anto dengan wajah memelas
“Ya udah, tapi garansi 3 bulan ya” kata sang ibu
“Siap bu, tukar disini aja, 3 bulan lebih juga ga apa-apa khusus buat ibu” kata Anto sambil memasukkan televisi merek Koreanya versinya ke dalam kotak.
Sebenarnya yang dimaksud dengan merek Korea oleh Anto adalah televisi merek China. Kenapa tidak mengatakan merek China? Karena Brand image produk China kalah pamor dibanding produk Korea, walaupun sebetulnya masih sangat banyak produk China dengan mutu yang sangat baik..
Mengapa saat dilakukan perbadingan, merek Patent bisa lebih jelek dibanding dengan merek China?
Jawabannya sangat mudah: Orang awam pun bisa melakukan setting contras atau ketajaman gambar pada televisi, dan ada satu lagi yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang adalah kualitas kabel antena dan antena bisa mempengaruhi kualitas gambar. Bisa saja televisi merek China dipasang dengan Booster (penguat) signal sedangkan televisi paten hanya antena biasa.
Mengapa ada orang yang lebih ingin menjual produk dengan merek tertentu? Bukankah yang penting laku, mau merek patent atau China yang penting televisi terjual apa bedanya?
Jawabnya:
“PROFIT – KEUNTUNGAN- CUAN (versi Pelaku Bisnis)”
Bukankah sudah dapat Profit atau Cuan? Jika ada yang laku.
Memang sama-sama dapat Cuan, tetapi jika menjual produk merek “patent” tentu harganya tidak bisa di atas harga yang sudah terpampang jelas di supermarket besar, karena umumnya pembeli sudah melakukan survey ke supermarket besar. Sedangkan untuk produk dengan merek China umumnya tidak tersedia di supermarket besar dan Cuan nya bisa lebih besar alias lebih banyak CUAN.
Masih menganggap penulis asal tulis???
Semoga tidak, atau memang dari awal tidak menyalahkan Judul.

SEMOGA TULISAN INI BISA BERMANFAAT, DAN KITA BISA LEBIH CERDAS SEBAGAI KONSUMEN.

Selasa, 05 Oktober 2010

INI KARYA TUHAN

          Saya  rasa anda semua tentu sepakat dengan saya bahwa manusia adalah hasil Karya TUHAN, kecuali anda punya pendapat lain saya tidak tahu dan tidak akan sependapat dengan Anda.
    
    Walaupun ada SEDIKIT perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lain namun, lebih BANYAK persamaan........


Manusia hanya berbeda warna kulit dan bahasa, selebihnya
Manusia adalah SAMA


Kalau ANDA sepakat, dengan saya
Mari kita tinggalkan DISKRIMINASI & ANARKIS terhadap SESAMA


DAMAI ITU MEMANG INDAH.......