Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diberbagai bidang saat ini sedikit banyak telah memperngaruhi pola pikir kita. Sadar atau tidak sadar kita semua akan dipengaruhi oleh perkembangan itu.
sebuah iklan produk pembersih di televisi mengatakan “Bagus belum tentu mahal dan mahal belum tentu bagus”.
Tentu hal ini telah merubah pandangan kita sejak lama yang berpedoman pada “Ada harga ada mutu”.
Jadi pendapat manakah yang benar?
Keduanya bisa benar, dan sangat dipengaruh marketing mix (bauran pemasaran) yang diterapkan oleh perusahaan. Marketing mix secara sederhana dapat artikan sebagai kombinasi dari 4P plus (Product, Price, Place, Promotion dan Plus faktor-faktor lain yang lebih kompleks).
4P plus memang sangat sederhana dipandang dari luar, namun bukan hal yang mudah dalam menerapkannya pada suatu produk. Penerapan marketing mix pada produk makanan dengan produk yang berhubungan dengan gaya hidup sangat berbeda.
Sebuah produk dengan mutu biasa, apabila dikemas dengan baik, diiklankan dengan gencar tentu akan berpengaruh positif terhadap produk tersebut. Sebaliknya produk dengan mutu baik dikemas biasa-biasa saja serta tanpa diiklankan maka produk tersebut umumnya tidak akan bertahan. Disinilah umunya disebut image terhadap produk.
Sebagai konsumen, apa yang harus kita lakukan? Apakah harus mempercayai pendapat Ada Mutu Ada Harga atau Mahal belum tentu bagus?
Hal ini memang sangat sulit diukur, semua tergantung dari pengalaman dan pengetahuan kita. Yang terpenting adalah sebagai konsumen kita jangan mudah dipengaruhi oleh mulut manis penjual, walaupun banyak penjual yang masih jujur namun kebanyakkan hanya mengejar kuantitas.
Jangan sungkan untuk bertanya kepada orang yang sudah pernah menggunakan produk baru yang ingin kita beli. Bersikaplah cerdas sebagai konsumen jangan mudah dikalahkan produsen.
Semoga bermanfaat.
(P B8 penulis Novel Aku Mencintai Pribumi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar