Rabu, 22 September 2010

AKU MENCINTAI PRIBUMI


AKU MENCINTAI PRIBUMI, 

A Novel by P B8. 
Tebal: 207 hal. ISBN: 978-6028-9661-39. Diterbitkan oleh Tanren Publisher, Jakarta.

Penulis berdarah campuran Melayu, Dayak dan China ini lebih suka menggunakan nama pena P B8 dikarenakan ingin selalu Low Profile dalam kehidupannya.

Novel ini dengan berani mengupas sisi kehidupan sosial yang selama ini belum banyak diketahui publik, hubungan cinta beda suku yang oleh sebagian orang dianggap tabu. Walaupun novel ini berlabel fiksi, namun banyak hal nyata yang dengan jujur dipaparkan oleh penulis.


Novel dengan Setting Kota Nanga Pinoh, Pontianak, dan Jakarta ini tidak hanya menghibur, novel ini juga mengusung pesan moral yang patut di teladani.


Pujian Pada novel AKU MENCINTAI PRIBUMI


Sebuah novel yang tampaknya dirilis dari kisah nyata ini cukup menyentuh hati. Kisah cinta klasik antara lelaki keturunan Cina dan gadis Pribumi yang dikemas apik oleh Penulisnya dengan ending happy end ini berakhir dengan luluhnya hati sang Bunda lewat tetesan darah gadis Pribumi yang akhir mampu meluluhkan kekerasan hati sang Bunda. Dra. Eni Setiati (Ibu rumah tangga dan Penulis Novel Titisan Cindaku)

Kisah anak manusia yang sejatinya setara di mata Tuhan.
Manusialah yang senang membedakan dirinya sendiri, menganggap lebih unggul atau lebih rendah kepada sesamanya.
Lihatlah dalam buku ini, betapa tidak bebasnya pikiran seseorang yang sangat terbuka di tengah pikiran yang tertutup dan sempit.
Rasakanlah dengan membaca kisah ini, betapa sulitnya seseorang untuk bertindak adil di tengah mayoritas yang sering membandingkan. Femikhirana (blogger, Jakarta)

“Romantisme Afuk adalah romantisme yang dikandung republik ini, sebuah advokasi bela kemanusiaan yg tidak dapat dilerai oleh “perbedaan”   atas nama apapun. Kesantunan sebuah novel terbaca manakala penulis sedang bergulat kuat dengan konstruksi sebuah realitas kehidupan sosial yang diidealkannya. Penulis tidak saja berhasil menstransfusi “Darah/Nyawa” pribumi dan non pribumi, namun sukses mengiklankan model kehidupan yang berkesesuaian dengan hakikat kehadirannya “for the others” 
Novel ini adalah novel bermartabat, saya menyukai nilai yang diperjuangkannya. BL Padatu (Penulis Novel Mata Capung, Mahasiswa P.hD)


Sebuah tulisan yang penuh kejujuran, mengalir, dan menjunjung tinggi nilai kebebasan yang santun....Abu Razifa (Penulis Latahzan For Kids)

“Menarik!!! Novel ini tidak hanya menceritakan sebuah kisah fiksi melainkan juga penulis secara lugas mengartikulasikan topeng-topeng kekolotan yang menjangkiti kehidupan masyarakat kita secara jujur. Namun penulis dengan penuh keberanian mengkritisi dan membongkarnya melalui kekuatan cinta”. Hendra Sipayung (Penulis buku Menantu Vs Mertua)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar